Tidak terasa 17 Agustus semakin dekat itu berarti bahwa
kita akan merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan kita kembali mengulang perayaan Kemerdekaan
setiap tahunnya. Tidak terasa sudah 69 (enam puluh sembilan) tahun
Tanah Air kita tercinta ini menjadi negara yang
merdeka dan berdaulat. Namun
pertanyaan yang sering muncul didalam pikiran kita dan juga penulis,
apakah Indonesia telah merasakan Kemerdekaan secara penuh? Lagi dan lagi pertanyaan
yang sama masih dipertanyakan pada kemerdekaan yang sudah berjalan 69 tahun ini
(katanya) tapi lagi dan lagi juga kita belum dapat memecahkan pertanyaan yang
ada di benak seluruh masyarakat Indonesia
yang ada ini. Sebenarnya
kita sudah merasakan kemerdekaan itu sendiri.Karena paling tidak kita tidak perlu
lagi mengangkat senjata untuk berperang melawan penjajah.
Sebelum lebih lanjut, alangkah baiknya kita
perlu lagi mengulas dan mengingat lagi apa itu “Merdeka” dan ‘Kemerdekaan’. Menurut kamus Bahasa
Indonesia, Merdeka ialah bebas dan lepas dari segala macam penjajahan.Macam-macam
Penjajahan tersebut bisa berupa Penjajahan Fisik, Ekonomi, Politik dan sebagainya.Merdeka
dalam arti hidup bahagia, mencapai kemakmuran, kesejahteraan hidup dan merdeka atas
kemenangan Indonesia. Golongan
yang beraneka ragam adalah dari berbagai macam suku, budaya, ras maupun agama. Sedangkan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemerdekaan memiliki arti ke-mer-de-ka-an, yaitu
keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak
terjajah lagi, dan sebagainya), atau kebebasan. Kita lihat
dari defenisi di atas
bahwa kita belum mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya. Kita mengartikan kata
merdeka karena kita tidak lagi perlu menghabiskan tenaga untuk melawan penjajah
dan menumpahkan darah sampai rela mati. tetapi apakah secara individual mereka
telah merdeka ? Atas pertanyaan ini saya bisa memastikan kata ‘tidak’ untuk
menjawabnya. Tidak hanya dari segi ekonomi, kesejahteraan sosial
budaya, terlebih dalam hal pendidikan. Makna merdeka secara harfiah pun adalah
kebebasan. Anak bangsa mampu mengecap pendidikan sampai ke perguruan tinggi,
Pertanyaan lagi apakah kebebasan dalam hal pendidikan sudah didapatkan ? ternyata
tidak semua anak bangsa mendapatkan pendidikan yang seharusnya mampu
memerdekakan dirinya sendiri maupun bangsa ini. Jangankan untuk menempuh ke perguruan
tinggi, pendidikan dasar pun tak dapat dinikmati oleh semua anak. Seperti yang kita ketahui, beberapa daerah pelosok di
Sumatera Barat masih banyak warganya yang mengenyam pendidikan
hanya sampai pada Sekolah Dasar sangat jauh untuk menuju ke Pendidikan Tinggi.
Anak laki-laki disana hanya mampu untuk bertani dan merantau.
Kemerdekaan yang berarti mensejahterakan dan
memakmurkan kehidupan rakyat, mengingat negeri ini memiliki sumberdaya alam
yang melimpah. tapi, segala kelimpahan dan
kekayaan sumber daya alam tersebut tak dapat dinikmati bahkan menjadi “kutukan”
yang membuat rakyat bagai ayam yang mati di lumbung padi. Negara yang subur
makmur katanya,tapi rakyatnya tetap tidur menggelandang di trotoar jalan atau
di kolong jembatan, menempati gubuk-gubuk reyot di sepanjang bantaran kali
kumuh, hidup darurat di sepanjang rel kereta api.dari segi ekonomi pun juga
begitu. Selanjutnya bagaimana
dengan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia? Realita Kesejahteraan
Sosial saat ini. Sejak sebelum proklamasi
kemerdekaan Indonesia para founding
father negara ini telah merumuskan sebuah tata nilai dasar yang wajib
dijalankan dengan satu tujuan, yaitu kesejahteraan sosial. Tata nilai dasar ini
dapat kita lihat di dalam Pancasila, pembukaan UUD 1945, dan Pasal 33 UUD 1945,
yang semuanya mewajibkan negara/pemerintah selaku pemilik kekuasaan untuk
membentuk suatu tatanan kebijakkan yang mampu memberikan kesejahteraan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Segala kebijakkan yang
diambil oleh negara/pemerintah wajib ditujukan demi peningkatan kesejahteraan
seluruh lapisan rakyat Indonesia dengan memperhatikan kesejahteraan sosial saat
kebijakkan tersebut diambil.
sumber : Harian Pagi Padang Ekspres tanggal 16 Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar